SELAMAT DATANG

"Jangan takut mengawali sesuatu dengan hal-hal yang kecil"

Selasa, 22 Maret 2011

BABAK BARU PEMERINTAHAN MUNAFIK

BABAK BARU PEMERINTAHAN MUNAFIK 

Sedikit demi sedikit orang2 munafik akan masuk kedalam birokrasi strategis pemerintahan  direpublik ini kemudian mengendalikannya, sehingga mereka memiliki peranan yg penting untuk memainkan skenario biadabnya untuk menghancurkan islam, tentu hal ini merupakan konspirasi kaum kapitalis, ini merupakan strategi perang mereka. kita berada pada zona perang ideologi dan ekonomi.

Kita masih ingat kejadian beberapa waktu yg lalu  adanya teror bom buku yg ditujukan kepada  Ulil  dan tokoh lainnya, ULIL adalah aktifis Jaringan Islam Liberal (JIL) yang sudah banyak menuai kritik dari kalangan umat islam tentang pandangannya. Ulil seringkali Menghina  nabi kita Muhammad SAW dan Kitab Suci Al-Qur'an. lebih lanjut lagi Ulil melawan ketetapan Allah SWT , menurut ulil sholat hukumnya tidak wajib.
Saat ini Ulil Abdala direkrut  menjadi ketua DPP partai demokrat, gories mere sbg kepala BNN sekaligus komandan satgas anti Bom. pertanyaan kemudian muncul sejauh mana sepak terjang dua tokoh tersebut? saya kira kita semua sudah tau sepak terjang mereka. bukan berarti kita umat islam mendukung terorisme akan tetapi mereka yg diberi kewenangan menyalagunakan kewenangannya untuk memerangi islam dgn dalih memerangi terorisme, fundamental, garis keras dll, sehingga org2  yg tdk bersalahpun dituduh sbg pelaku teror dan opini masyarakatpun terbangun dan melahirkan citra negatif terhadap islam, lihat saja beberapa hari nanti setelah kejadian pengiriman paket bom buku akan ada banyak ditangkap sembarangan.

Bukanya islam tdk menghargai kaum minoritas akan tetapi justru kaum minoritas inilah mengobok-obok kaum mayoritas. lihatlah tentang umat islam dinegara yg mayoritas kafir, mereka dianiaya, diteror, lihatlah islam dijerman dan perancis dimimana pemerintahan kedua negara tersebut menyampaikan dalam pidatonya bahwa negara mereka tidak diperuntukan bagi islam. dan hal itu tdk trjadi bagi orang-orang kafir yg berada dinegari-negeri muslim dmn mereka sbg minoritas. toh yg anehnya lg org2 yg mengakunya islam berkoar-koar memperjuangkan hak minoritas dinegeri ini. tentu itu  tidak lain adalah skenario yang dimainkan oleh orang munafik merupakan perpanjangan tangan dari  orang2 kafir. tentu kita umat islam jgn terpacing dgn gaya mereka krn islam sidah pasti adalah rahmat bagi seluruh alam.

Wahai kaum munafk,.. janganlah suka berkedok demokrasi, pluralisme, humanisme, ahmadiyah, jaringan islam liberal (JIL). Itu semua merupakan bahaya laten yg mempermainkan, menukar2 agama dan ketetapan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, demi pesanan para donatur asing dgn harga murah entah kalian disebut pintar apa tidak. Wahai Kalian yg mengaku diri kalian pintar dan intelektual, Kalian telah mempermainkan agama Allah SWT, dan tidak ada yg lebih keji dari itu.

Islam dianggap sbg ancaman p0tensial oleh antek2 kafir..ada dua skenario yg mereka lakukan yang pertama mereka tidak akan menyerang langsung islam, tapi dengan menyamarkan perang melawan terorisme,fundamental, radikalisme dan kamuflase lainya. sebab dengan cara perang terbuka mereka tidak akan menang. Kedua  mereka meminjam tangan2 orang islam untuk berperang melawan orang islam. Mereka  membentk negara2 boneka.  mereka melakukan politik belah bambu yg satu diinjak yg satu diangkat. fundamentalisme dan radikalisme mereka injak, smentara liberalisme dan inklusifme mereka angkat dan promosikan.

Indonesia adalah Negara yang jumlah penduduknya islam terbesar didunia harus bisa memainkan peranan  dikancah global, namu harapan itu tinggalah harapan jika Negara kesatuan ini masih dikendalikan oleh pemimpin-pemimpin boneka asing, alangkah sedih nya kita.

Semoga kita umat jangan mudah terjebak dalam siklus lingkaran syetan yang menyesatkan, serangan ideologi lawanlah dengan ideology pula bukan dengan teror, karena teror hanya akan memberikan traumatik bagi orang disekitarnya yang belum tentu mereka tahu apa yang dihadapi sebenarnya.


Oleh : Firmansyah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar